Friday, May 04, 2007

Kemahasiswaan ITB?

Sing namane kemahaseswaan iku opo seh?

Ketika ada diskusi di sayap timur CC, tersadar juga bahwa kegiatan seperti workshop, training, pelatihan, outbound, ya juga "kegiatan kemahasiswaan" juga... Lalu kenapa ada yang bilang "kemahasiswaan ITB sedang sekarat"?

Sebenarnya banyak hal yang mau dibahas, namun karena waktu terbatas dan jari sedikit malas mengetik panjang2(masih ngutang ngetik opini untuk dikirim ka majalah euy, jeung buletin buat unit).

"Kemahasiswaan" ITB mulai "dibatasi" secara "halus" melalu peraturan dan edaran2 yang dikeluarkan Rektorat ITB, melalui WRMA(Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni), lebih spesifik melalui Kantor Biro Kemahasiswaan di bawahnya.

Kaderisasi dilarang... OS dilarang... OSKM dilarang. Beberapa hal ini berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap arah perkembangan Himpunan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Mahasiswa di ITB. Beberapa Himpunan mulai merubah konsep kaderisasinya, bahkan beberapa bisa dibilang"radikal", bila menilik OS gaya beberapa tahun sebelumnya.

Kaderisasi adalah upaya regenerasi dan penanaman nilai yang dijaga tiap generasi. Memutus kaderisasi adalah memutus upaya kesinambungan nilai yang ada. Namun karena kaderisasi yang berlaku selama ini memiliki unsur2 yang tidak disenangi rektorat("kekerasan" mental, hukuman fisik, ribut2 teriak di jalan di hari dimana orang2 S2 sedang bekerja di Lab, dll), Rektorat merasa perlu untuk menghentikan proses yang dianggap "tidak sesuai dengan Visi Misi ITB". Bisa dimengerti, namun juga tidak bisa dimengerti, ketika seorang "pengayom", yang semestinya memberikan "limited creativity"-kreativitas yang memiliki batasan-, malah memberikan "detailed allowances", hal-hal yang dibolehkan. Ini merupakan suatu langkah mundur. Menurut saya, ketika seseorang hanya dibolehkan berkutat dengan hal-hal yang telah disebutkan, jalan pikirannya akan menjadi terbatas, dia tidak akan menjadi kreatif. Namun ketika dia diberikan suatu kebebasan untuk berkreasi dengan batasan tertentu, dia akan belajar untuk mendayagunakan, mengaplikasikan dan mengekspresikan ide-idenya tanpa melanggar "aturan main"/"rule of the game" yang telah disepakati.

Yang harus diperbaiki adalah sistem diseminasi informasi yang baik, dan sistem pengawasan dan pengendalian. Hal yang pertama, masih menjadi peer besar bagi Rektorat.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home